Kala Pandemi, Dunia Maya Menjadi Tempat Yang Membuatku Jatuh Hati Bersama JNE

Tak terasa sudah dua kali Ramadhan berasa di penjara, layaknya iblis yang terkekang di neraka. Kita sebagai manusia merasa terkekang oleh pandemi yang tak kunjung usai, dan beberapa peraturan yang membuat kita tetap dirumah atau tidak berpergian jauh.

Jika dahulu terbiasa saling menghantarkan hampers melalui JNE ke sesama kolega yang dibuat oleh umkm, saat ini kondisi sedikit berbeda. Dengan sedikit perubahan pada penerima paketnya, saat ini ketika mengirim paket #JNERamadhan2021 lebih ditujukan ke saudara-saudara yang sudah setahun tidak bertemu. Saling bertukar kue, atau mungkin hal sepele seperti bingkisan kecil namun berarti.

Saat ini juga uang terasa sekali berharganya, seperti membeli ke pedagang lokal atau produsen lokal. Hal-hal ini akan menggerakkan kegiatan ekonomi negara yang sempat melambat. Dengan membeli barang-barang karya anak bangsa pasti akan membuat #BahagiaBersama, entah pembelinya atau produsannya, atau bahkan pihak-pihak yang terlibat didalamnya.

Sebelum dunia diserang pandemi seperti ini, jelas tempat yang dihati kami pertama masjid, dan di ikuti oleh kampung. Dimana tempat kami akan kembali kumpul bersama dan saling bersenda-gurau. Setelah lebih dari setahun ini. Tempat yang bikin jatuh hati bergeser dari tempat fisik ke dunia maya, seperti halnya platform-platform virtual meeting.

Jatuh hati dengan tempat-tempat di dunia maya ini karena adanya larangan untuk berkumpul, dan larangan mudik. Di tempat ini selain ada kolega-kolega dari tempat kerja, relasi dari perusahaan lain, juga menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dengan minat yang sama, terutama yang suka game. Hal ini juga berdampak positif hlo dengan meningkatnya penjualan produk yang dihasilkan oleh produsen lokal, misalnya seperti kursi gaming dan mouse.

Tentunya pilihan ekspedisinya #JNE dong, karena paling cepat dan aman. Apalagi JNE juga saat ini menyisihkan beberapa bagian dari pendapatannya untuk donasi, ada beritanya kok coba cek deh di webnya JNE. Makanya selain sebagai ekpedisi yang amanah, JNE juga memberikan manfaat sendiri #BlogBerkahRamadhanAntarkanKebahagiaan.

Continue reading Kala Pandemi, Dunia Maya Menjadi Tempat Yang Membuatku Jatuh Hati Bersama JNE

ASAL USUL PANEMBAHAN SENOPATI DAN PERANNYA ATAS KERAJAAN ISLAM MATARAM

Asal Usul Panembahan Senopati

Panembahan Senopati awalnya bernama Danang Sutawijaya. Beliau merupakan anak dari Ki Ageng Pamanahan (yang masih keturunan dari Brawijaya V yang merupakan raja terakhir Majapahit) dan Nyai Sabinah (yang memiliki garis keturunan dari Sunan Giri). Panembahan Senopati diangkat sebagai anak oleh Sultan Pajang yang bernama asli Jaka Tingkir, hal ini dikarenakan Sultan Pajang tidak segera mempunyai anak dan Sutawijaya sebagai pancingan agar memiliki anak.

Sutawijaya karena diangkat anak oleh Sultan Pajang, beliau diberikan tempat yang berada di sebelah utara pasar. Sehingga beliau diberi julukan Raden Ngabehi Loring Pasar. Sutawijaya dimasa belianya jatuh cinta terhadap calon istri atau selir dari Sultan Pajang yang bernama Roro Werit. Walaupun dari beberapa sumber tidak jelas Roro Werit itu siapa. Nyai Sabinah memiliki kakak laki-laki bernama Ki Juru Martani, yang kemudian diangkat sebagai patih pertama Kesultanan Mataram. Ia ikut berjasa besar dalam mengatur strategi menumpas Arya Penangsang pada tahun 1549.

Continue reading ASAL USUL PANEMBAHAN SENOPATI DAN PERANNYA ATAS KERAJAAN ISLAM MATARAM

Sinkretisme Agama Islam Kejawen

Orang jawa telah mengenal agama sejak jaman pra aksara. Serat Ramayana yang berasal dari abad ke-9 menunjukan bahwa orang Jawa sudah memeluk agama Hindu dan Buddha hingga abad 15. Namun setelah abad 15 tersebut mulai banyak orang jawa yang masuk Islam, yang dikarenakan Raja Brawijaya V atau raja terakhir Majapahit masuk Islam. Prinsip agama ageming aji membuat rakyat jawa akan selalu mengikuti agama yang raja anut. Ditambah dengan munculnya Kerajaan Demak yang menganut aturan Islam sebagai hukumnya.

Continue reading Sinkretisme Agama Islam Kejawen